Sabtu, 06 September 2008

Masukan Saja Korupsi ke Sekolah !!!

Rasanya sudah habis kesabaran kita menunggu, rasanya terlalu jengkel kita melihat, seluruh perasaan muak bercampur dengan sedih menjadi awan kelabu bagi Indonesiaku yang terjangkit virus mematikan nan menakutkan : virus korupsi.

Korupsi adalah awan kelabu bagi Indonesia. Virus ini adalah penyebab No. 1 kehancuran bangsa Indonesia. Sudah seharusnya bangsa Indonesia menjadikan korupsi sebagai musuh utama dan terbesar yang harus dihancurkan. Namun proses penghancuran korupsi selama ini berjalan dengan amat lambat. Seolah ada tebing yang sangat tinggi menghalangi kita semua. Akhirnya kita pun lelah, menyerah. Dan kita semua seolah hanya terdiam, sang musuh seolah dilupakan, dibiarkan beraksi menebar ancaman, menginfeksi generasi-generasi penerus! Koruptor-koruptor baru pun lahir, dan kitalah yang membiarkan mereka terlahir! Tumbuh dewasa menjadi sosok menakutkan yang menghancurkan Indonesia. Mereka lebih pintar, mereka lebih kejam, mereka lebih jahat, mereka beraksi dengan gaya baru yang lebih cerdas! dan…sekali lagi, kitalah yang membiarkan mereka terlahir!

Para koruptor terlahir sebagai manusia terdidik. Mereka adalah output dari dunia pendidikan di Indonesia. Ya, terkadang mereka adalah output dengan kualitas terbaik, namun tidak dalam hal moralitas. Dan kita harus mengakui hal tersebut walaupun itu menyakitkan bahwa koruptor merupakan hasil yang “memuakan” dari dunia pendidikan di Indonesia. Kita boleh berkelit tak mengakui, tetapi seperti itulah kenyataannya. Para pejabat yang korupsi adalah manusia-manusia terdidik dengan titel pendidikan yang beragam : Sarjana, Master, Doktor, dll. Namun dalam titelnya itu tersimpan sebuah virus yang mematikan yaitu virus korupsi. Dan kita seharusnya mewaspadai juga takut dengan kenyataan ini. Tidakkah kita berpikir bahwa suatu saat kita juga “memiliki kemungkinan” untuk terjangkit virus tersebut ? bukankah virus korupsi menyebar dengan sangat cepat di Indonesia ? bagaimana kalau kita nanti terinfeksi virus tersebut? Bukankah Indonesia adalah produsen terbesar para koruptor ? bagaimana kalau salah satu dari koruptor di masa yang akan datang itu adalah aku ? kamu ? Menjadi seorang koruptor ? lalu ikut-ikutan menghancurkan Indonesia, ah…aku takut! sangat takut !

Pentingnya Pendidikan Anti-Korupsi

Diatas saya kemukakan bahwa koruptor merupakan output dari dunia pendidikan di Indonesia. Maksud saya berkata seperti itu janganlah diartikan bahwa perbuatan korupsi diajarkan di sekolah-sekolah atau perguruan tinggi. Maksud perkataan saya adalah bahwa para koruptor merupakan orang-orang yang telah melewati jenjang pendidikan di Indonesia. Dan ini merupakan fakta menarik, ternyata pendidikan di Indonesia tidak dapat mencegah perbuatan korupsi. Pada kenyataannya korupsi semakin bertambah dengan pemain-pemain baru yang berskill tinggi. Dengan kenyataan ini bukan berarti saya menuduh dunia pendidikan Indonesia telah gagal, namun menurut saya ada yang “kurang” dari dunia pendidikan di Indonesia. Dan kekurangan itulah yang menyebabkan kegagalan kita mencegah perbuatan korupsi. Oleh sebab itu kita harus segera menutup kekurangan tersebut dengan memasukan pendidikan Anti-Korupsi ke dalam dunia pendidikan di Indonesia. Tentunya kita berharap bahwa output manusia dari dunia pendidikan di Indonesia adalah mereka yang memiliki kualitas tinggi plus Anti-Korupsi. Sekali lagi, berkualitas tinggi plus Anti-korupsi! Dan itu semua hanya akan bisa terwujud kalau pendidikan anti-korupsi diajarkan di sekolah-sekolah dari SD sampai SMU sampai perguruan tinggi dalam wujud “mata pelajaran Anti-Korupsi”.

Membunuh Virus Korupsi

Virus korupsi tidak cukup dicegah, namun harus dibunuh! dan satu-satunya cara untuk membunuh virus ini adalah melalui jalur pendidikan. Mengapa harus melalui jalur pendidikan ? karena melalui jalur inilah generasi muda dipupuk, dibina, dan diberikan pemahaman yang nantinya akan terbentuk suatu pola pikir dalam bertindak sehingga akhirnya akan menghasilkan suatu karakter diri. Indah rasanya jika karakter-karakter yang terbentuk adalah mereka manusia Indonesia yang cerdas, berkualitas, dan membenci korupsi, mengharamkan perbuatan korupsi. Pendidikan Anti-korupsi dapat menjadi imun atau anti-virus yang dapat mencegah virus korupsi menyebar.

Sudah saatnya wajah dunia pendidikan Indonesia menampilkan sesuatu yang baru dan revolusioner. Bukankah penddikan yang baik adalah yang mampu menjawab tantangan jaman ? yang mampu menyelesaikan permasalahan-permasalahan terkini ? oleh karena masalah terbesar kita adalah korupsi, maka pendidikan anti-korupsi sudah saatnya menjadi bagian dari sejarah dunia pendidikan Indonesia.

Percayalah, bahwa ini merupakan satu-satunya cara! sudah saatnya mata pelajaran Anti-korupsi menghiasi buku-buku tulis para pelajar Indonesia, memberikan pemahaman tentang perbuatan korupsi pada para pelajar, menghiasi perpustakaan-perpustakaan dengan buku-buku anti-korupsi.

Ah, indah rasanya melihat guru-guru di depan kelas menjelaskan betapa bahaya dan mengerikannya perbuatan korupsi, menjelaskan sejarah kehancuran Indonesia disebabkan perbuatan korupsi, menanamkan kebencian sejak dini pada para pelajar terhadap perbuatan korupsi, memberitahukan kepada siswanya siapa saja pejabat-pejabat yang terlibat korupsi, siapa saja pejabat yang telah dihukum karena perbuatan korupsi.

Ah, tidak malukah para pejabat itu kala namanya disebut-sebut di dalam kelas diseluruh Indonesia ? tidak malukah mereka ketika namanya dicaci maki oleh seluruh pelajar Indonesia? ketika namanya masuk dalam soal ujian siswa dengan pertanyaan : “Siapakah pejabat yang terlibat kasus korupsi di KPU dengan kerugian sebanyak 100 miliar? “ dan para murid menjawab dengan benar. Nama sang koruptor akan mereka ingat lekat dalam alam bawah sadar mereka, selamanya.

Mungkinkah para murid berpikir untuk melakukan perbuatan serupa! ? ah, tidak, mereka pasti tidak mau masuk ke dalam soal ujian sebagai seorang koruptor! Memalukan….
Dan…ketika saat indah itu terjadi, masihkan virus korupsi tetap dapat hidup di Indonesia ?***

“…dan terdengar sayup-sayup di televisi, percakapan artalyta dan jaksa-jaksa TAK TAHU DIRI !!!…
Merekalah yang nanti akan menjadi tokoh-tokoh utama korupsi; dibuku-buku pelajaran, menghiasai perpustakaan, dicaci jutaan pelajar !!!..”

Tidak ada komentar: